Mengajari Bayi Berbicara

Kapan bayi mulai berbicara? Tidak ada batasan kapan bayi mulai dapat berbicara. Banyak orang meyakini bahwa pada usia satu tahun bayi sudah dapat menyebutkan kata-kata. Pada umumnya bayi sudah dapat menyebutkan kata-kata pada usia antara 12 bulan sampai 24 bulan. Sebagian bayi sudah dapat mengucapkan kata-kata sebelum berusia 12 bulan.
Kemampuan bayi berbicara terkait dengan perkembangan fisik termasuk perkembangan otak si bayi. Pengaruh lingkungan dan perkembangan psikologis bayi juga mempengaruhi kemampuan bayi untuk mulai dapat berbicara. Orang tua dapat menciptakan “iklim” yang kondusif bagi bayi untuk mulai belajar berbicara.

  1. Cara terbaik mengajari bayi berbicara adalah dengan langsung berbicara kepada bayi. Saat dilahirkan bayi sudah dapat mendengarkan suara. Secara alamiah bayi akan merespon suara yang menarik perhatiannya. Bicaralah sesering mungkin dengan bayi anda. Meskipun belum mengerti arti ucapan anda, terkadang bayi memperhatikan ketika anda sedang berbicara. Ingat, otak bayi sudah mulai bekerja sejak ia dilahirkan.
  2. Kadang bayi mengeluarkan suara. Suara seperti aaa… atau iii… mungkin tanpa makna bagi kita. Responlah suara yang dikeluarkan oleh bayi karena bisa jadi ia sedang berusaha untuk berkomunikasi. Buatlah seolah anda memahami apa yang ia ucapkan. Meskipun komunikasi ini sepertinya “tidak nyambung”, namun bayi anda menyadari bahwa ucapannya mendapatkan respon.
  3. Ketika bayi sedang menangis anda harus meresponnya. Disamping anda memenuhi keinginannya (misalkan saat bayi mengantuk, ia ingin digendong), respon terhadap suara bayi memberikan keyakinan pada bayi bahwa dia bisa berkomunikasi dengan kita, ini akan mendorongnya untuk lebih mengembangkan bahasa komunikasi. Saat bayi menangis, jika kita lambat merespon maka bayi akan menangis lebih keras, untuk mendapatkan perhatian lebih.
  4. Jika bayi sudah bisa mengeluarkan suara satu suku kata, seperti ce… ce… ce… atau mu… mu… mu… atau suku kata apapun tanpa makna, pada tahap ini andalah yang harus “belajar” meniru suara itu. Hal ini dimaksudkan untuk memancing agar bayi terus mengeluarkan suara-suara itu. Ini merupakan tahap awal bayi belajar berbicara.
  5. Mainan adalah salah satu bahan yang dapat diperbincangkan. Kenalkan nama mainan kepada bayi. Meskipun bayi tidak difokuskan untuk menghafal nama mainannya, ia akan lebih mudah untuk belajar menyebutkan nama benda yang sering didengarnya.
  6. Selain mainan, gunakan buku bayi atau gambar untuk menceritakan atau menerangkan sesuatu. Buku bayi dan gambar yang berwarna-warni adalah media yang cocok digunakan untuk bercerita atau mengenalkan kata-kata kepada bayi.
  7. Bermain sangat bermanfaat untuk mengembangkan kemampuan berkomunikasi bayi. Ajaklah bayi anda bermain karena pada dasarnya bayi suka bermain. Sebagai contoh, bermain Ci-Luk-Ba akan memancing bayi untuk menyebutkan kata Ci –Luk-Ba di samping mengasah keterampilan motorik halus (fine motor skill).
  8. Jangan memaksakan bayi untuk mengucapkan kata-kata tertentu. Tujuan mengajari bayi berbicara adalah agar bayi dapat menirukan kata-kata. Ada kata yang mudah ditiru oleh bayi, tetapi ada juga kata-kata yang sulit baginya. Ada kalanya bayi sulit menirukan kata-kata yang biasa didengarnya, sementara ada kata yang jarang didengarnya malah dapat ditirukan dengan mudah.
  9. Jangan memaksakan bayi untuk memahami makna kata. Sekali lagi, bahwa tujuan mengajari bayi berbicara adalah agar bayi dapat menirukan kata-kata.
  10. Jika bayi sudah bisa mengucapkan beberapa kata, berilah perhatian setiap kali ia mencoba berkomunikasi dengan kata-kata itu. Hal ini membuatnya merasa percaya diri bahwa ia sudah mampu berkomunikasi secara lisan. Pada tahap ini bayi akan antusias untuk berkomunikasi dengan kata-kata.

Leave A Reply

Alamat surel Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *